21 Nov 2012

PERKUTUT..... Atasi Semuanya


Perkutut yang dipelihara sebagai burung piaraan dalam sangkar,jarang sakit. sehingga banyak timbul anggapan, bahwa perkutut tergolong burung yang tahan penyakit.anggapan itu sungguh tidak benar. karena sehatnya burung, semata-mata adalah perhatian dari pemilik terhadap burungnya itu sangat baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya.selain itu perkutut yang dipelihara dalam sarang tunggal sangat jarang atau sama sekali tidak pernah kontak dengan burung lain secara langsung,sehingga kemungkinan tertular penyakit dari burung lain sangat kecil.penularan penyakit lewat sentuhan tangan pun sangat kecil kemungkinannya,karena pemilik juga jarang memegang burungnya secara langsung.pemilik yang sayang terhadap burung piaraannya, pasti tidak akan memberikan makanan dan minum secara sembarangan, sehingga penularan penyakit lewat makanan dan minuman pun cukup kecil kemungkinannya.

Burung yang sakit bisa merugikan pemiliknya, karena ia tidak mau atau malas manggung.atau kalau mau manggung, suaranya berubah rusak dan tidak jernih seperti biasanya.bisa juga burung itu menjadi cacat seumur hidup,dan kalau penyakitnya parah, bisa mati.burung yang sakit bisa diketahui dengan mengamati penampilan dan tingkah lakunya,serta keadaan kotorannya.beberapa macam penyakit perkutut yang cukup banyak terjadi antara lain:


Stress

Perkutut yang di bawa ke tempat jauh, misalnya dikirim sebagai dagangan atau mengikuti lomba di luar daerah, bisa terkena stres. stres itu timbul,karena ia terlalu lelah, makan minumnya berlangsung tidak teratur, dan merosot kondisi badannya.

Burung yang dipelihara dirumah pun bisa juga terkena stress, kalau ia mengalami perlakuan atau keadaan yang buruk. kalau burung kaget, dan ketakutan mendengar suara gaduh,mengalami cuaca jelek (terkena hujan dan angin kencang, menderita karena suhu udara berubah ubah secara mendadak),ia juga bisa terkena stress. burung yang stres keadaannya lemah, lesu,tidak banyak bergerak dan malas manggung.

Burung yang sedang mengalami pergantian bulu, bisa juga terkena stress.saat itu bulu badannya sedang rusak dan banyak yang rontok, kondisi badannya lemah, sehingga sangat rawanterhadap penyakit lain.

Burung stres membutuhkan perawatan yang baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya.biarkanlah ia beristirahat di tempat yang tenang dengan aman, jangan diganggu.gangguan cuaca buruk bisa diatasi dengan menaruh perkutut di ruangan rumah yang hangat kalau perlu sangkarnya dikerudungi kain untuk menambah kehangatan.perhatikan mutu dan kebersihan makanan dan minumnya. obat anti stres bisa di campurkan dalam air minumnya agar kondisi badannya yang lemah cepat pulih menjadi segar.kalau kebetulan sedang mengalami pergantian bulu, perlakuan yang lebih baik sangat diperlukan.

Burung sehat yang dibawa ke tempat jauh, agar tidak stres, sebaiknya ditaruh dalam sangkar tunggal yang terselubung kain berwarna gelap, dan diangkut dengan menggunakan mobil khusus atau mobil pribadi. boleh juga ia dibawa dengan mempergunakan sangkar kotak terbuat dari karton dan sangkar susun,yang khusus dipakai untuk menaruh perkutut yang akan dibawa ketempat jauh.

Bulu rontok

Bisa juga rontoknya bulu itu karena salah perawatan atau pemeliharaan.misalnya adanya gangguan penyakit kulit, sedang mengalami masa pergantian bulu, atau menderita penyakit kekurangan unsur tertentu dalam tubuhnya.

Rontok bulu karena penyakit, bisa disebabkan karena kutu, tungau, jamur kulit, atau parasit lain yang merusak bulu dn kulit. pertumbuhan bulunya itu akan kembali normal, kalau biang penyakitnya dibasmi terlebih dahulu,serta rajin menjaga kebersihan sangkarnya. memandikan buung secara berkala dengan ramuan air bersih, daun sirih, dan kembang setaman, lalu menggantangnya dipanas matahari, bisa mencegah kerusakan bulu oleh penyakit luar itu. perlakuan itu bisa membantu proses pergantian bulu,serta membuat bulu perkutut tumbuh lebih indah, dan cemerlang.

Cepat lambatnya proses pergantian bulu itu sangat tergantung oleh berbagai hal di antaranya keadaan kesehatan burung bersangkutan, mutu makanan dan cara perawatan yang diberikan.burung yang gemuk badannya, proses pergantian bulunya umumnya lebih lama dibanding yang badannya normal.pemberian makanan yang cukup jumlahnya dan baik mutunya, sangat membantu pertumbuhan bulu yang rontok agar pulih normal.

Pilek

Perkutut yang pilek tampak mengkorok (berdiri bulu badannya), mata terpejam seperti mengantuk,hidung berlendir, sering batuk-batuk dan menggeleng-gelengkan kepala, muka bengkak kemerahan.penyakit itu timbul karena cuaca yang jelek (musim pancaroba ), keadan sangkar yang lembab dan kotor, dan pemeliharaan yang kurang baik. burung yang pilek kondisi badannya cepat merosot,menggigil demam, dan tak mampu hinggap di tenggeran. agar cepat sembuh dan penyakitnya tidak menular pada burung lain yang sehat, pisahkan ia ditempat tersendiri yang bersih dan cukup hangat ruangannya. bersihkan muka dan hidungnya yang berlendir dengan boorwarter, dan obatilah dengan obat antistres dan antibiotik,misalnya Terafit capsul.

Cacingan

Penyakit cacingan biasanya menyerang perkutut yang masih muda atau bakalan yang baru saja dibeli dari pasar. penyakit itu timbul karena makanan dan minumannya tercemar telur dan benih cacing.perkutut yang telah lama dipelihara dalam sangkar tunggal jarang terkena cacingan. mungkin karenaperawatannya yang baik, sehingga makanan dan minumannya terjamin kebersihannya. umumnya perkutut dewasa lebih tahan terhadap cacingan di banding perkutut yang masih muda.

Perkutut yang cacingan, encer dan bau kotorannya. lama-lama kurus, lemah dn pucat badannya bulunya kusam dan susah terbang. nafsu makannya berkurang dan malas manggung.

Penyakit itu bisa diobati dengan obat cacing dari toko. bisa dipergunakan misalnya combantrin yang 125 mg satu bijinya di bagi menjadi 1/8 bagian.untuk menjaga kesehatannya setiap 2-3 bln sekali perkutut perlu diobat cacing.supaya benih cacing baru yang di dalam tubuhnya itu mati.

Mencret

Perkutut yang mencret cair kotorannya. kalau warnanya kehijau-hijuan, besar kemungkinan ia terkena kolera. kalau warnanya merah, besar kemungkinan terkena berak darah koksidiosis.kalau warnanya putih, ia terkena berak kapur atau berak putih pullorum. bisa juga penyakitnya itu disebabkan kedinginan, masuk angin, karena kuman-kuman yang berada dalam saluran pencernaan meningkat aktivitasnya sehingga menimbulkan peradangan dan mencret.

Burung yang mencret tampak lesu, kusam bulunya, terkulai sayapnya, basah dan kotor bulu halus dan duburnya. badannya cepat sekali kurus. kalau kebetulan cuaca udara jelek dan kondisi burung jelek penyakit bisa berkembang parah, sehingga kejang-kejang, lumpuh dan kemudian mati.

Kalau penyakitnya belum terlalu parah, ia bisa diobati dengan obat-obatan sulfa. bisa dipergunakan misalnya diavit atau teravit capsul, obat anti mencret yang khusus dipergunakan untuk perkutut dan burung ocehan.

Penyakit mencret itu timbul karena sanitasi lingkungan yang jelek, makanan dan minumannya tercemar kuman penyakit, atau penderita tertular oleh burung liar yang hinggap di sangkar untuk ikut makan dan minum.pencegahannya , jaga baik-baik kebersihan sangkar dan lingkungannya. makan dan minumnya, serta usahakan janagan sampai burung liar datang mendekati kandang atau sangkar perkutut.

Pilar dan Cacar burung

Pilar sebenarnya adalah penyakit cacar pada burung, penyebabnya virus Borreliota avium kalau ia menyerang saluran pernafasan dan rongga mulut, penyakitnya disebut pilar paruh atau diphteri kalau menyerang kulit muka, penyakitnya disebut pilar kulit atau cacar kulit. kalau yang diserang kelopak mata, penyakitnya disebut pilar mata. kalau yang serang kulit pada persendian kaki, penyakitnya di sebut pilar kaki.kalau yang diserang darah, penyakitnya disebut septikemia

Perkutut yang terkena diphteri, lubang hidung dan mulutnya keluar lendir encer seperti ingus burung tampak sesak nafas,bersin-bersin dan menggeleng-gelengkan kepala seperti mau mengeluarkan sesuatu yang menyumbat saluran pernafasannya. lendir yang mengering warna kuning kotor,baunya busuk, dan kalau dibersihkan pakai air hangat pada kulit bagian dalam rongga mulutnya akan tampak bekas-bekas luka. burung yang mati tampak seperti tercekik, karena saluran pernafasannya tersumbat lendir.

Pilar kulit ditandai dengan bintil-bintil kuning bernanah pada kulit muka atau kulit lain yang tidak ditumbuhi bulu bintil-bintil yang pecah mengeluarkan cairan bercampur adrah, dan luka berupa keropeng-keropeng merah kehitaman. pilar mata ditandai dengan mata bengkak dan tampak merah berair kalau bengkaknya itu membesar dan pecah, mata burung bisa menjadi buta. pilar kaki menyerang persendian kaki , sehingga persendian kakinya bengkak dan lumpuh kakinya. burung yang terkena septikemia, biasanya mati mendadak.

Penyakit pilar tidak ada obatnya. penderita yang berhasil sembuh akan menjadi kebal dan tidak akan terserang lagi untuk ke dua kalinya. infeksi sekunder oleh penyakit lain, terutama pada pilar kulit,bisa dibantu penyembuhannya dangan mengolesi luka itu pakai yodium tinctur.obat dioleskan langsung pada luka.

Penyakit pilar mudah sekali tersebar dan menular pada burung lain lewat udara, makanan, minuman atau dengan perantara binatang lain dan manusia. agar perkutut tetap sehat, dicegah burung liar( burung gereja, merpati, ayam )mendekati kandang dan sangkar perkutut dan rajin menjaga kebersihan sangkar atau kandang dan lingkungan sekitarnya dengan baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar