27 Nov 2012

KRITERIA PENILAIAN KONKURS


1.      Angkatan ( suara depan ).
Perkutut yang mempunyai suara depan panjang ( klauu, kleoo, klaoo, weoo), mengalun dan menjerit, termasuk kategori baik dan bernilai tinggi. ( Tarikan pendek seperti huur, uuu dan hoo, tidak baik dan tidak masuk hitungan ).
2.    Suara Tengah
Perkutut yang mempunyai suara tengah “ ke-tek “ yang jelas, bukan hanya “ke” atau “tek” saja. Ada beberapa macam “ Ke-tek “, misalnya ; ke-te-te, ke-pe-tek, ke-te-pek atau ke-te-te-te-te. Suara tengah tidak harus panjang atau banyak, yang penting bunyi suaranya “ jelas dan tegas “ serta tidak kabur. Suara tengah yang bagus adalah 2(dua) langkah yaitu : “ke-te” atau “ ke-tek “.
 3.      Suara ujung/belakang.
Suara ujung/belakang/akhiran “ kuuuuung “ yang baik adalah yang menggaung, berat, panjang dan dengan nada menurun ( yang sekarang terkenal dengan istilahnya “ ndlosooorrr “ ). Makin panjang kung-nya, semakin tinggi nilainya. Suara ujung kung ini ada beberapa macam misalnya ; kuuuuuung, kooooooong atau koooooo.
 4.      Dasar suara.
     Dasar atau latar suara harus lantang ( bisa keras, nyaring, tebal, bedah karang, dsb.), jelas terdengar dan nadanya tidak naik turun.
 5.      Irama.
     Irama atau lagu merupakan keserasian antara suara depan, tengah dan ujung. Suara yang semakin serasi (luwes) dan pembagian ritmenya seimbang, semakin tinggi nilai yang diberikan oleh Juri.

23 Nov 2012

Gangguan Pada Perkutut


Gangguan kesehatan pada burung berkicau ataupun perkutut biasanya didahului dengan terjadinya stres. Penyakit pada burung berkicau umumnya lebih ganas karena sering mengakibatkan kematian. Lain halnya dengan perkutut, fisiknya jauh lebih kuat sehingga penyakit yang menyerang biasanya dapat diobati.


1.     Stres

Stres terjadi akibat gangguan yang dapat mengakibatkan tekanan jiwa pada burung. Gangguan lingkungan yang berlebihan, buruknya kondisi sangkar, dan juga pakan berkualitas rendah adalah penyebab utama terjadinya stres pada burung.
Apabila stres terjadi terus-menerus dan tidak dikendalikan maka burung berkicau menjadi takut mengicaukan suaranya.
Burung perkutut bakalan tidak mau nutut (bersuara) atau bersuara sangat pelan. Jika stres terjadi pada burung betina secara berkelanjutan dapat mengakibatkan mandul.
Biasanya stres yang tidak segera diobati mengakibatkan burung terserang penyakit dan berakhir dengan kematian.

21 Nov 2012

PERKUTUT..... Atasi Semuanya


Perkutut yang dipelihara sebagai burung piaraan dalam sangkar,jarang sakit. sehingga banyak timbul anggapan, bahwa perkutut tergolong burung yang tahan penyakit.anggapan itu sungguh tidak benar. karena sehatnya burung, semata-mata adalah perhatian dari pemilik terhadap burungnya itu sangat baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya.selain itu perkutut yang dipelihara dalam sarang tunggal sangat jarang atau sama sekali tidak pernah kontak dengan burung lain secara langsung,sehingga kemungkinan tertular penyakit dari burung lain sangat kecil.penularan penyakit lewat sentuhan tangan pun sangat kecil kemungkinannya,karena pemilik juga jarang memegang burungnya secara langsung.pemilik yang sayang terhadap burung piaraannya, pasti tidak akan memberikan makanan dan minum secara sembarangan, sehingga penularan penyakit lewat makanan dan minuman pun cukup kecil kemungkinannya.

Burung yang sakit bisa merugikan pemiliknya, karena ia tidak mau atau malas manggung.atau kalau mau manggung, suaranya berubah rusak dan tidak jernih seperti biasanya.bisa juga burung itu menjadi cacat seumur hidup,dan kalau penyakitnya parah, bisa mati.burung yang sakit bisa diketahui dengan mengamati penampilan dan tingkah lakunya,serta keadaan kotorannya.beberapa macam penyakit perkutut yang cukup banyak terjadi antara lain:

5 Nov 2012

10 TIPS JAWARA

Para pembaca sekalian, melalui rubrik kali ini redaksi menampilkan tips perawatan Jawara Perkutut.Maksud responden PAS menanyakan tips tips perawatan burung perkutut, selanjutnya Bapak ini tidak keberatan untuk di muat, sebab tips ini dapat membantu kung mania yang lainnya terutama bagi yang belum pernah juara atau minim pengetahuan, tulisan ini di muat bukan untuk menggurui, tetapi hal ini semata mata agar kung mania bertambah wawasan atau mengingatkan. Adapun tips perawatan harian yang sampai saat ini di lakukan sebagai berikut :
1. Penjemuran burung di lakukan, secara rutin, sejak jam 7 pagi sampai dengan jam 11 siang.
2. minuman perlu di ganti / bersih setiap hari.
3. berikan vitamin tambahan setelah memandikan.
4. berikan vitamin semisal B. Komplek, satu minggu 1 s/d 2 kali.
5. mandikan perkutut , tetapi jangan sampai basah kuyup, di kira kira saja jangan kelewatan.
6. burung di latih dan di gantangkan secara rutin,bila piyik minimal 2 hari sekali, di umbar dan ditaruh di kandang umbaran atau soliter.
7. Burung perkutut perlu di beri obat cacing,sebulan sekali.Ruang perawatan harus di beri lampu dan jangan pengap.
8. Burung istirahat di tempat yang tenang,hendaknya di taruh di tempat yang baik
9. sediakan pula lampu penerangan agar burung di malam hari bisa makan saat membutuhkan.
10. Menjelang burung akan di lombakan Jauhi AC bila di penginapan.

FLU PADA PERKUTUT


Musim pancaroba seperti sekarang ini yang merupakan musim peralihan dari kemarau ke musim hujan memang merupakan saat yang paling banyak menyebabkan penyakit, terutama penyakit gangguan pernafasan seperti flu, batuk, influensa dan pilek.
Bukan hanya manusia yang banyak mengalami penyakit gangguan pernafasan seperti itu, tapi juga burung perkutut. Sehingga seringkali Bird Farm (peternak perkutut) terutama yang berskala besar dalam jumlah kandang, cukup repot karena banyak perkututnya yang terkena influensa yang dapat mengakibatkan kematian.

Burung perkutut yang terserang flu, pada awalnya tampak sering diam saja dan bulu muka serta bulu badannya berdiri. Hal ini disertai pula dengan mata yang mengantuk dan hidung yang berlendir. Setelah memasuki hari kedua dan ketiga, perkutut yang sakit tersebut kondisinya semakin buruk. Selain hanya diam dan mengantuk, perkutut yang sakit flu juga tidak mau makan dan minum, sehingga badannya menjadi kurus dan lemas. Jika tidak segera diobati, biasanya pada hari ketiga ini atau paling lambat hari ke-4, perkutut yang terserang flu ini akan mati.